Sabtu, 16 Oktober 2010

Tugas-tugas yang telah dibuat ....

I. Permasalahan Kota Balikpapan


Permasalahan-permasalahan Kota Balikpapan
Kota Balikpapan berawal sejak ditemukannya sumur minyak oleh Matilda pada tanggal 10 Februari 1897. Sejak saat itulah Kota Balikpapan diminati oleh masyarakat luar karena terkenal sebagai kota minyak. Berbagai suku di Indonesia khususnya Kalimantan sendiri, Sulwesi dan Jawa datang untuk mencari nafkah di Balikpapan.
Terwujudnya Balikpapan sebagai kota industri, perdagangan, jasa dan pariwisata yang didukung oleh penyelenggaraan tata pemerintahan yang baik (Good Governance) dan masyarakat yang beriman, sejahtera, religius dan berperadapan maju (Madinatul Iman) adalah merupakan Visi dari kota Balikpapan.
Dalam realitanya, pasti saja ada permasalahan-permasalahan yang terjadi didalam suatu kota itu, dan semakin besar suatu kota atau wilayah tersebut, maka semakin komplekslah permasalahan tersebut, dan kita ambil saja contohnya kota Balikpapan.
Berikut adalah beberapa masalah yang terjadi dikota Balikpapan dan masih harus ditangani oleh semua pihak, yaitu :
a.      Penataan PKL

Pembangunan yang baik selalu didukung oleh masyarakat, dan bentuk itu seringkali disebut dengan partisipasi masyarakat. Hal ini bertujuan untuk mengetahui sebenarnya permasalahan yang ada dalam masyarakat dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Sebagai salah satu upaya untuk mengetahui keinginan atau kebutuhan masyarakat tersebut, maka perlu diketahui terlebih dahulu preferensi mereka terhadap lingkungannya.
Demikian pula halnya dengan upaya penataan pedagang kaki lima di pasar dan di luar pasar Kota Balikpapan. Preferensi PKL di beberapa lokasi dapat dijadikan pertimbangan dalam penataan PKL ini. Masing-masing preferensi PKL di lokasi berikut dapat dianggap mewakili tiap tipologi spot lokasi PKL di Kota Balikpapan. Preferensi PKL Pasar Klandasan mewakili lokasi PKL di lingkungan pasar, Lapangan Merdeka dan Melawai pada lokasi fasilitas umum kota, dan spot PKL di lokasi simpul transportasi kota, yaitu Dermaga Unocal serta Jl. Soekarno-Hatta Km. 22,5.
Permasalahan yang terjadi di lokasi PKL ini serupa dengan lokasi-lokasi PKL yang lain, yaitu kurangnya keamanan pada tempat berjualan. Dalam arti, tempat berjualan yang tidak menentu apalagi PKL buah musiman mengakibatkan seringnya terkena razia dari pihak Pemkot (Satpol PP).
Oleh sebab itulah, aspirasi yang muncul dari PKL Pasar Klandasan yaitu penataan tempat jualan yang teratur dan nyaman. Pada dasarnya, sebagai warga kota juga PKL ingin agar lebih diperhatikan oleh pemerintah Kota Balikpapan. Preferensi penataan PKL Kota Balikpapan bagi PKL Klandasan adalah termasuk dengan pembuatan tempat berjualan terutama untuk PKL buah dalam satu tempat yang lebih rapi dan teratur.
Hal serupa juga terjadi pada titik Lap. Merdeka yaitu dipinggir jalan. Namun pihak Pertamina tidak mengijinkan juga kawasan sekitar Lapangan Merdeka menjadi areal PKL.
Maka , solusi yang tepat untuk permasalahan ini adalah pemerintah harusnya mendengarkan apa yang PKL inginkan, dan mereka harus benar-benar bisa memberikan tempat atau areal PKL yang pasti “aman” sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan.

b.      AIDS dan Narkoba Tinggi, Balikpapan Krisis Moral dan Spritual
Penderita AIDS dan pemakai narkotika di Balikpapan termasuk tertinggi di Kaltim. Hal ini disebabkan masih ada nya warga masyarakat yang tidak mengerti apa bahaya dan kurang tanggapnya mereka terhadap apa yang sedang terjadi di lingkungan sekitar mereka. Padahal seharusnya, hal ini bukan saja masalah bagi pemerintah atau lembaga-lembaga yang ada di kota Balikpapan saja, namun seharusnya ini juga menjadi permasalahan bagi semua warga Balikpapan. Hal ini juga masih banyak terjadi dikarenakan kurangnya pendidikan moral yang didapat di lingkungan sekolah dan di lingkungan eksternal sekolah, dan juga kurangnya sikap saling menjaga satu sama lainnya. Padahal hal ini sangat dibutuhkan dalam kehidupan bermasyarakat.
Solusinya, pemerintah harus lebih mengerahkan lagi tenaga untuk melakukan sosialisasi di setiap wilayah di kota Balikpapan dan  membuat suatu rencana jangka panjang yang berguna untuk memperkecil angka penderita AIDS dan pemakai narkoba.
Karena jika tidak, kota balikpapan akan maju, tapi maju sebagai kota yang hancur masyarakatnya dan itu akan sangat merugikan semua pihak.
c.      Kemacetan Kota Balikpapan
Akar masalah dari timbulnya kemacetan di Balikpapan adalah semakin bertambahnya pengguna kendaraan bermotor milik pribadi. Secara kasat mata dapat kita lihat bahwa mulai tahun 2002 hingga sekarang, jumlah kendaraan semakin bertambah, baik roda empat maupun roda dua. Tak heran apabila saat ini kita seringkali melihat kendaraan baru berpelat nomor putih melintas di jalan-jalan kota ini. Pertumbuhan jumlah kendaraan pribadi muncul akibat kurang meratanya moda transportasi umum di Balikpapan. Masih banyak daerah yang tidak terjangkau angkutan umum, sehingga warga masyarakat akhirnya memilih untuk membeli kendaraan bermotor.
Transportasi umum yang saat ini ada di Balikpapan masih belum dapat memecahkan masalah kemacetan karena kecilnya daya angkut. Sebuah angkutan kota hanya mampu mengangkut maksimal 12 orang. Itu pun belum menjangkau ke seluruh pelosok kota. Apabila Balikpapan ingin disejajarkan dengan kota besar lainnya di Indonesia, atau bahkan di dunia, maka harus dirancang strategi penyediaan moda transportasi massal yang nyaman, berdaya angkut besar, dan terjangkau oleh masyarakat.
Solusinya adalah pemerataan pertumbuhan disetiap wilayah, sehingga masyarakat dapat menyebar dan dapat mengurangi kadar kemacetan yang ada saat ini. Atau pemerintah juga bisa menerapkan sistem seperti negara Singapura yaitu menerapkan biaya yang sangat tinggi untuk kepemilikan kendaraan bermotor. Tidak hanya itu, jumlah kendaraan yang beredar di jalan pun dibatasi. Satu hari untuk kendaraan bernomor polisi genap, hari lainnya untuk yang ganjil. Selain itu, ada pembatasan umur kendaraan sehingga kendaraan berumur tua tidak diperkenankan untuk ada di Singapura. Pembatasan ini juga bersifat mengamankan lingkungan, karena semakin tua kendaraan maka biasanya semakin tinggi emisi gas buangnya.
Para pemerintah juga saat ini merencanakan pembangunan flyover atau underpass. Namun, yang menjadi masalah keduanya belum terakomodir dalam Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW).

d.      Poin Adipura Terancam, Eks TPS Dijadikan Tempat Sampah
Penilaian lomba kebersihan, Adipura yang berlangsung bulan Oktober ini harus benar-benar dipersiapkan baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Terutama soal kebersihan pasar yang selalu menjadi batu sandungan setiap kali penilaian Adipura dilakukan. Pedagang selama ini menjadikan eks TPS Pasar Pandansari sebagai tempat pembuangan sampah disebabkan karena tidak tersedianya bak sampah khusus. , banyaknya sampah yang menumpuk di kawasan tersebut disebabkan karena seringnya dilakukan bongkar muat barang-barang dagangan, terutama sayuran. Hal tersebut juga disebabkan, tidak optimalnya keberadaan pasar Alam Baru Somber (ABS) yang memang difungsikan sebagai pasar yang menampung aktivitas bongkar muat barang dagangan.
            Solusinya adalah seharusnya pemerintah memberikan larangan khusus membuang sampah pada eks TPS Pasar Pandansari, sehingga para pedagang tidak secara bebas membuang sampah-sampah mereka ketempat itu, dan juga pemerintah harus secepatnya menyediakan tempat pembuangan sampah yang tepat untuk para pedagang. Pemkot Balikpapan diharapkan dapat segera mengambil tindakan cepat, agar keberadaan lokasi penumpukan sampah tersebut, tidak menjadi batu sandungan bagi Pemkot dalam mempertahankan Piala Adipura.

DAFTAR PUSTAKA
AIDS dan Narkoba Tinggi, Balikpapan Krisis Moral dan Spritual
http://bappeda.balikpapan.go.id diunduh pada tanggal 13 Oktober 2010 Pukul 19.22 WIB
Penataan PKL
http://www.balikpapan.go.id diunduh pada tanggal 13 Oktober 2010 Pukul 20.03 WIB
Poin Adipura Terancam, Eks TPS Dijadikan Tempat Sampah
http://www.balikpapan.go.id diunduh pada tanggal 13 Oktober 2010 Pukul 19.47 WIB
Upaya Mengatasi Kemacetan di Kota Balikpapan Melalui RTRW
http://www.penataanruang.net diunduh pada tanggal 13 Oktober 2010 Pukul 19.34 WIB


Tidak ada komentar:

Posting Komentar